Jumat, 27 Juni 2025

RAMS Minta Pengusutan Tuntas Peristiwa Mutilasi , Masih Sisakan Trauma dan Ketakutan bagi Warga

 

 

 Tinjau lokasi 


Kab.Padang Pariaman, prorakyatnews.id ---- Meskipun pihak Polres Padang Pariaman telah menetapkan SJ (25) alias Wanda, sebagai pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap perempuan berinisial SA (25). Namun warga di Kec. Batang Anai, Nagari Sungai Buluh korong Lakuak di sekitar lokasi rumah kediaman  pelaku yang juga memasukkan korban dua mahasiswa ke sumur rumahnya 1, 5 tahun lalu, kini masih menyisakan trauma dan ketakutan yang membuat rentan keamanan bagi warga di sekitar lokasi kejadian.

 

 

Sebab, menurut warga, sikap pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai satpam di pabrik bata ringan adalah di luar dugaan karena secara psikologis sepertinya dia tak mungkin melakukan hal sesadis itu.  Apalagi satu korban dimutilasi dan dibuang ke sungai Batang Anai Padang Pariaman. Juga diketahui bahwa dia juga mengaku membunuh dua perempuan lainnya, yakni SO (23) dan AG (24) asal Pasaman Timur, pada 1,5 tahun sebelumnya.

   



Tim investigasi Prorakyat News id ketika terjun langsung ke lokasi, pada Kamis (26/6/2025) saat berbincang dengan salah seorang tokoh masyarakat, inisial “P”  mengatakan bahwa peristiwa pembunuham itu sangat sadis, bengis tidak ada perekemanusian. Padahal  selama ini mereka kenal pelaku orang baik-baik dan ikut berbaur dengan pemuda/i. Bahkan ikut mengurus suro di Korong Sikabu.

 

“Tak disangka ternyata pelaku merupakan pembunuh berdarah dingin.  Kami merasa trauma akibat kejadian ini dan tak ingin rasanya berkomentar. Kami takut ada lagi  pembunan selanjutnya, “ujarnya.

 

Selain itu, ibuk “L” menyebutkan bahwa mereka trauma peristiwa yang terjadi di Korong Sikabu. Sepertinya membuat mereka takut keluar. 


"Walau sudah diserahkan ke pihak berwajib, namun diharapkan  pengusutannya hingga  tuntas dan seadil adilnya, pintanya "

 

Topan Lubis. Ketua Raja Aksi Mahasiswa Sumatera Barat (RAMS) juga meminta Proses pengusutan kasus ini secara tuntas. Juga menurutnya perlu  lebih ditingkatkan lagi dan perkuat segala unsur lembaga Kerapatan Adat Nagari  agar memberikan perlindungan, peraturan dan pengawasan yang ketat terhadap perilaku cucu kemenakanya di setiap korong. Juga unsur pemuda/i untuk mencegah secara preventif prilaku menyimpang dalam lingkungan masyarakat.

 

Abi Said Pulungan, mahasiswa Unes Padang juga berharap dengan  ditetapkan tersangka oleh kepolisian, semoga pihak keluarga korban diberikan kesabaran dan hikmahnya.

 

Sementara, Eri Samaja salah satu aktivis Sumbar  menyebut bahwa seharusnya perempuan dijaga dilindungi dengan baik. Bukan diperlakukan tidak adil atau malah direndahkan atau dibunuh. Sebab katanya kita lahir dari rahim perempuan. 


"Lalu kenapa ada yang ingin menjatuhkan derajat perempuan. Dalam situasi apapun marilah kita jaga kesetaraan gender, jangan salah memperlakukan termasuk juga kaum lelaki, "pungkasnya. ****** m. hidayat/ irz

 


Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Headline News

Back to Top