Harga Sarang Burung Walet di Pasbar Mengalami penurunan Tajam, Perlu jadi Perhatian Pemkab Pasbar |
Pasaman Barat Prorakyatnews.Id --- Dalam beberapa bulan terakhir, harga sarang burung walet di wilayah Pasaman Barat mengalami penurunan cukup tajam. Berdasarkan data lokal dan lembaga perdagangan, harga kini berada di kisaran Rp 4–9 juta per kilogram, tergantung jenis dan kualitasnya.
Sarang burung walet putih yang sebelumnya tembus Rp 9 juta /Kg, kini anjlok menjadi Rp 4 juta/Kg, demikian juga dengan harga sarang walet hitam yang sebelumnya Rp 6,5 juta/Kg kini turun menjadi Rp 4.000.000/kg.
Menurut, Mabrur Hidayat, Jum,at 18 Juli 2025. penurunan harga tersebut telah berlangsung sejak 2022 lalu hingga sekarang. Turunnya harga sarang walet mentah ini semakin membuat resah pengusaha walet. Utamanya pengusaha yang tergolong kecil. Jika kondisi ini terus berlanjut, tak menutup kemungkinan pengusaha sarang burung tersebut bakal gulung tikar. Oleh karenanya kami meminta Pemerintah Pusat untuk menjalin kerjasama dengan Cina dan Thailan selaku negara penampung sarang burung walet tertinggi di dunia," pengusaha Sarang Burung Walet asal ujung Gading.
Dampak terhadap Peternak dan Ekonomi Lokal
Penurunan harga ini memberikan tekanan besar pada peternak di Pasaman Barat—wilayah yang selama ini mengandalkan sarang walet sebagai sumber ekonomi utama. Seorang peternak di Kinali menyebutkan:
Dulu harga bisa sampai Rp 20 juta/kg, Rp 7–9 juta. Kami jadi kesulitan menutup biaya operasional.” Selain menurunnya pendapatan, banyak peternak mengalami kesulitan likuiditas saat membiayai renovasi rumah walet, membeli aksesori, dan membayar tenaga kerja,terkait penyebab merosotnya harga jual sarang walet, makrur hidayat mengaku tidak tahu persis mengapa harga sarang walet anjlok di pasaran.
Berdasarkan informasi yang ada yang menyebutkan ini merupakan dampak sistem perdagangan sarang burung walet di Cina dan Thailan telah mengalami penurunan" Sebenarnya kiblat perdagangan terbesar sarang walet adalah Cina dan Thailan. Tapi informasi yang beredar, karena situasi perdagangan di sana sedang kacau, diperkirakan ini salahsatu dampak yang mengakibatkan anjloknya pasaran sarang burung.
Padahal sebelumnya kalau sudah mendekati harga jual sarang burung walet mulai naik, namun sekarang tidak lagi demikian. Malah pengusaha lebih sulit lagi mencari penampungnya. Kondisi seperti ini tentunya berbanding balik dengan kondisi yang terjadi di tahun 2015 lalu, dimana penampungnya datang sendiri mencari sarang burung walet tersebut," ujar maprur Hidayat yang sudah memulai usaha pembudidayaan sarang burung walet sejak tahun 2000 ini.sejak dari tahun 2022 harga sudah mulai turun terus sampe sekarang tahun 2025 menjadi 4juta/kg.
**Strategi Pemulihan: Harapan dan Tindakan
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan* pemerintah pusat dapat mengambil langkah-langkah konkret, seperti:
1. Subsidi atau Bantuan Modal
Bantuan dalam bentuk dana segar atau peralatan usaha dapat meringankan beban operasional dan mendorong produktivi
2. Akses Pasar Ekspor
Meningkatkan promosi dan memfasilitasi kerja sama dagang dengan negara tujuan ekspor seperti Tiongkok, Hong Kong, dan Singapura bisa memulihkan harga.
3. Diversifikasi Produk
Pengembangan produk turunan misalnya serbuk sarang walet untuk kesehatan—dapat menyerap pasokan dan meningkatkan nilai tambah komoditas
Lazada Indonesia.
4. Penguatan Kendali Mutu & Sertifikasi
Dengan memberikan pelatihan mutu serta sertifikasi higienitas, produk lokal bisa lebih kompetitif dan menarik di pasar internasional.
Syamsul. Peternak walet Sebagian berharap harga dapat naik kembali bila pemerintah turun tangan membantu dengan strategi ekspor dan subsidi, Rencana Pemkab Pasbar. Diharapkan segera terlaksana balai mutu dan pelatihan sertifikasi agar produk lokal punya daya saing. **** dayat
Tidak ada komentar:
Write comment